Suhu Asia Mendidih, Batu Bara Mulai Ketiban “Durian Runtuh”

Indian laborers load coal into a truck in Dhanbad, an eastern Indian city in Jharkhand state, Friday, Sept. 24, 2021. A 2021 Indian government study found that Jharkhand state -- among the poorest in India and the state with the nation’s largest coal reserves -- is also the most vulnerable Indian state to climate change. Efforts to fight climate change are being held back in part because coal, the biggest single source of climate-changing gases, provides cheap electricity and supports millions of jobs. It's one of the dilemmas facing world leaders gathered in Glasgow, Scotland this week in an attempt to stave off the worst effects of climate change. (AP Photo/Altaf Qadri)

Harga batu bara mulai membara mengikuti suhu panas di kawasan Asia.

Pada perdagangan Selasa (25/4/2023), harga batu bara kontrak Mei di pasar ICE Newcastle ditutup di posisi US$ 186, 85 per ton. Harganya naik tipis 0,40%.

Penguatan kemarin mengakhiri https://linkalternatifkas138.store/ tren negatif batu bara yang sudah melemah tiga hari beruntun dengan pelemahan mencapai 5,3%.

Bangkitnya harga batu bara ditopang oleh proyeksi kenaikan permintaan, terutama dari India dan kawasan Asia lain. Permintaan diperkirakan naik setelah sejumlah negara tertimpa gelombang panas.

India, Bangladesh, Thailand, dan Myanmar adalah sedikit negara yang tengah berjuang melawan suhu panas.

Sejumlah wilayah di banyak negara kini sudah dan tengah dilanda gelombang panas, di antaranya adalah:

1. 17 April, Kumarkhali, Kusthia, Bangladesh = 51,2

2. 20 April, Chauk (Myanmar) = 45,5
3. 18 April, Chauk (Myanmar) = 45,3
4. 18 April, Bundi (India) = 45,2
5. 19 April, Chauk (Myanmar) = 45,0
6. 19 April, Nyaung-U (Myanmar) = 45,0
7. 14 April, Chauk (Myanmar) = 44,8
8. 18 April, Prayagraj/ Ghoopur (India) = 44,6
9. 17 April, Prayagraj/ Ghoopur (India) = 44,6
10. 15 April, Tak (Thailand) = 44,6.

Departemen Meteorologi India melaporkan suhu di sejumlah wilayah mencapai lebih dari 42 derajat Celsius, dengan suhu tertinggi 44,2 derajat Celsius di negara bagian timur Odisha.

Gelombang panas sudah memakan korban jiwa di negara bagian Maharashtra hingga 13 orang.

Pada musim panas lalu, India juga diterpa gelombang panas yang membuat krisis listrik di negara tersebut.

Pasokan batu bara di India sampai pada tahap kritis sehingga Negara Bollywood akhirnya mengimpor batu bara dalam jumlah besar.  Harga batu bara pun ikut melonjak pada pertengahan tahun lalu.

Untuk menghadapi musim panas tahun ini, pemerintah India sebenarnya sudah menyiapkan diri jauh-jauh hari, termasuk dengan mengimpor batu bara secara besar-besaran lebih awal.
India sudah mengimpor batu bara sebanyak 2,2 juta ton atau naik 25% (month to month/mtm) pada Februari.

Produksi batu bara India juga ditingkatkan hingga mencapai 892 juta ton pada April 2022 hingga Februari 2023. Jumlah tersebut naik 14,7% (year on year/yoy).

Namun, penggunaan batu bara untuk kebutuhan listrik di India juga sangat tinggi yakni mencapai 737,9 juta ton pada 2022/2023.

Total impor pada April 2022 hingga Februari 2023 menembus 227,93 juta ton atau melonjak 26,2%.

India adalah konsumen terbesar batu bara kedua di dunia setelah China. Pembangkit batu bara menyumbang sekitar 70% produksi listrik mereka.

Lonjakan impor batu bara India tentu saja menguntungkan Indonesia yang merupakan pemasok utama.

Data Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan impor batu bara India dari Indonesia mencapai 23,97 juta ton pada kuartal I-2023 dengan nilai menembus US$ 1,91 miliar.

Selain dari India, permintaan dari China juga diproyeksi akan mulai meningkat. Greenpeace melaporkan China telah menyetujui proposal pembangunan pembangkit listrik batu bara sebesar 20,45 Gigawatt (GW) pada 2022, naik 50% dibandingkan pada 2021.

Pembangunan pembangkit diperkirakan akan menambah permintaan batu bara dari China.

Harga batu bara juga merangkak naik karena berkurangya pasokan dari Indonesia. Pasokan berkurang karena aad libur panjang Lebaran pada19-26 April yang mengurangi produksi juga aktivitas di pelabuhan.

 

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*