Harga batu bara terus merangkak naik. Pada perdagangan Kamis (2/3/2023), harga batu bara kontrak April di pasar ICE Newcastle ditutup di posisi US$ 198 per ton. Harganya menguat tipis 0,64%.
Penguatan ini memperpanjang tren positif menjadi dua hari dengan penguatan mencapai 2%.
Terus merangkak harga batu bara disebabkan oleh mulai meningkatnya permintaan yang datang dari China dan India. Namun, melemahnya permintaan dari Eropa mencegah kenaikan terlalu tajam.
Permintaan dari China diperkirakan akan meningkat sejalan dengan pemulihan ekonomi mereka.
Biro Statistik Nasional negara itu mengatakan PMI manufaktur resminya naik menjadi 52,6 pada Februari – tertinggi yang tidak terlihat sejak April 2012.
Aktivitas manufaktur naik pada laju tercepat dalam lebih dari satu dekade pada Februari, sementara pesanan ekspor meningkat untuk pertama kalinya dalam hampir dua tahun.
China merupakan konsumen terbesar batu bara sehingga pemulihan ekonomi Tiongkok menjadi sentimen positif di tingkat global.
Kabar baik juga datang dari India yang diperkirakan segera meningkatkan impor.
Dalam jangka pendek, impor batu bara thermal diperkirakan bakal meningkat menyusul aturan darurat pemerintah India agar pembangkit listrik batu bara segera meningkatkan produksi listrik mereka.
Aturan juga meminta pembangkit tersebut segera mengimpor batu bara untuk memastikan produksi tidak terganggu. Data Kpler menunjukkan impor batu bara thermal India tercatat 10,19 juta ton pada Februari 2023, meningkat 5% dibandingkan Januari.
Namun, permintaan dari Eropa masih melandai. Impor batu bara dari Inggris, Italia, dan Spanyol mencapai 6,8 juta ton pada Februari 2023, turun 7,5% dibandingkan bulan sebelumnya (month to month/mtm). Jumlah tersebut terendah sejak Februari tahun lalu.
Impor yang dikirim melalui dua pelabuhan besar Belanda -Rotterdam dan Amsterdam- mencapai 3,3 juta ton. Jumlah tersebut turun 5% dibandingkan bulan sebelumnya.
Impor Jerman turun 21% (mtm) menjadi 0,52 juta ton sementara impor Prancis turun 6% (mtm) menjadi 0,58 juta ton dan Spanyol anjlok 45% (mtm) menjadi 0,53 juta ton.
Hanya Italia yang masih menunjukkan peningkatan 60% (mtm) menjadi 1,3 juta ton.
Pasokan batu bara di Pelabuhan Amsterdam-Rotterdam- Antwerp (ARA) ada di angka 5,62 juta ton. Jumlah tersebut dua kali lipat dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
“Pasokan cukup aman, tidak ada kekhawatiran mengenai keharusan mengamankan pasokan batu bara dalam waktu dekat,” tutur broker batu bara di London, dikutip dari Montel News.