Saat detik-detik terakhir perdagangan Rabu (8/3/2023) hari ini, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) secara tiba-tiba ditutup di zona hijau, setelah sepanjang hari ini diperdagangkan di zona merah.
IHSG ditutup naik 0,14% ke posisi 6.776,37. Nilai transaksi indeks pada perdagangan hari ini mencapai Rp 9,4 triliun dengan melibatkan 23 miliar saham yang berpindah tangan sebanyak 1,2 juta kali. Tercatat 166 saham menguat, 365 saham melemah, dan 195 saham stagnan.
Investor asing tercatat melakukan aksi pembelian bersih (net buy) mencapai Rp 376,88 miliar di seluruh pasar, di mana sebesar Rp 253,78 di pasar reguler dan sebesar Rp 123,11 di pasar tunai dan negosiasi.
Secara sektoral, sektor telekomunikasi menjadi pendorong IHSG berhasil menguat di detik-detik terakhir pada perdagangan hari ini, yakni sebesar 0,88%. Kemudian disusul sektor finansial sebesar 0,6%.
Adapun beberapa saham berkapitalisasi pasar besar (big cap) juga turut membantu IHSG berbalik arah ke zona hijau di detik-detik terakhir.
Berikut saham-saham yang membantu IHSG menguat.
Saham emiten perbankan berkapitalisasi pasar paling jumbo di bursa yakni PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) menjadi penopang IHSG di akhir perdagangan, yakni sebesar 10,73 indeks poin. Saham BBCA sendiri ditutup melesat 1,78% ke posisi harga Rp 8.575/unit.
Tak hanya BBCA saja, saham PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) juga membantu indeks berhasil rebound di akhir perdagangan hari ini, yakni mencapai 4,74 indeks poin.
Selain itu, ada saham PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM) yang membantu IHSG menguat sebesar 7,34 indeks poin, kemudian saham PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk (AMRT) sebesar 2,92 indeks poin, saham PT Adaro Energy Indonesia Tbk (ADRO) sebesar 2,01 indeks poin, dan PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) sebesar 1,92 indeks poin.
Tak hanya itu saja, asing juga memburu beberapa saham big cap cukup besar, yakni saham PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) yang mencapai Rp 177,7 miliar dan saham BMRI sebesar RP 170,6 miliar.
Sebelum penutupan perdagangan hari ini, IHSG sempat terkoreksi mengikuti pergerakan bursa saham global.
IHSG masih cenderung volatil pada hari ini, setelah bank sentral AS (Federal Reserve/The Fed) mengindikasikan bahwa mereka akan melanjutkan kenaikan suku bunga acuannya di pertemuan mendatang, sehingga investor cenderung belum bergairah untuk memburu salah satu aset berisiko.
Ketua The Fed, Jerome Powell telah memperingatkan bahwa suku bunga kemungkinan akan lebih tinggi dari yang diperkirakan oleh pembuat kebijakan bank sentral, dengan suku bunga bisa mencapai 5,5% – 5,75% pada Juli nanti.
Peningkatan tenaga kerja baru di AS pada Februari lalu yang mencapai 517.000, bisa mendorong The Fed menaikkan suku bunga secara agresif mencapai 4,75% – 5%.
Namun, dengan dorongan dari saham-saham big cap, maka IHSG berhasil mengakhiri perdagangan hari ini di zona hijau, meski penguatannya cenderung tidak terlalu besar.